Tak banyak Teori dan langsung praktek.. Mau kursus di LKP A'NUR? Daftar online sekarang juga...

   
     Kontak : +62 81568432040
Tap To Call

Pembelajaran Membaca, Memahami dan Membuat Pola Dengan Cara Cepat

DSC04458

 

Pekalongan dikenal dengan kota batik, sejak diresmikannya kota pekalongan oleh UNESCO sebagai kota batik, maka produksi batik di kota pekalongan pun meningkat. Dan permintaan batik pun tidak sebatas dalam kota, namun banyak pula permintaan dari luar jawa bahkan mancanegara. Pemerintah kota sendiri, khususnya instansi pemerintahan mengharuskan mengenakan baju kerja yang bernuansa batik, baik berbentuk blazer ataupun semi blazer. Berbagai macam bentuk blazer dibutuhkan untuk baju kerja/kantor

Dengan banyaknya kebutuhan baju kerja baik dalam instansi pemerintahan maupun dalam perusahaan, timbul realita baru yaitu banyaknya pemesanan pakaian kerja dengan kombinasi motif batik. Dan produksi pakaian sering diproduksi oleh pengusaha rumahan (TAILOR). Dampak banyaknya permintaan  pakaian kerja jadi membuat TAILOR baru bermunculan disetiap daerah di kota maupun kabupaten di pekalongan. Tailor adalah produsen pakaian yang membuat pakaian sesuai pesanan, maka membutuhkan pekerja yang memiliki ketrampilan yang mumpuni dalam pembuatan pakaian sesuai pesanan. Dengan tenaga kerja yang dibutuhkan terutama yang mempunyai ketrampilan (skill) menjahit, dan tidak hanya sanggup menjahit tetapi juga bisa membaca model.

Akan tetapi kebutuhan sumber daya manusia pada tailor tidak selaras dengan ketersediaannya sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan menjahit, menurut masyarakat untuk bekerja sebagai tailor ataupun semi tailor tidak perlu ketrampilan menjahit yang baik, kebanyakan masyarakat mengira bahwa untuk bekerja di tailor ataupun sebagai semi tailor cukup hanya dengan ilmu menjahit otodidak sudah cukup, padahal tidak demikian. Ilmu menjahit sendiri dapat diperoleh di pendidikan non formal kursus menjahit. Tidak dapat dipungkiri kebosanan masyarakat dengan pendidikan non formal kursus menjahit itu sangat beralasan. Karena Kebanyakan Kursus Menjahit mengajar dengan metode yang tidak kondusif dan hanya menggunakan komunikasi mengajar satu arah, hal itu membuat warga belajar cukup bosan dengan disodorkan pola dan cara membuat busana tanpa bimbingan yang seimbang dari instruktur. Keterangan yang terdapat dalam buku yang diberikan dari lembaga untuk masyarakat awam yang baru akan belajar menjahit, sangatlah susah dan rumit karena banyaknya berbagai macam istilah yang tidak dipermudah oleh lembaga itu sendiri kepada peserta didiknya.

Sering sekali kami menemukan warga belajar ingin belajar membuat pola dengan sistem semi tailor. Karena itu saya berinovasi membuat sistem pola yang sudah saya modifikasi dan saya menamakan dengan nama “KREASI SIMPONI” (Kreatif, Simpatik, Simpel, Inovatif, Nyata dan Indah). KREASI SIMPONI adalah pembuatan pola secara langsung dan lebih sederhana dari metode semi tailor yang sudah saya sederhanakan dalam bagian keterangan pembuatan pola, dengan arah Vertikal kemudian ke Horisontal. Ketika sistem ini kami ajarkan di LKP kami, banyak peserta didik yang cepat dan mudah dalam pembuatan pola, menurut peserta didik ditempat kami, mereka berpendapat bahwa sistem “KREASI SIMPONI” ini lebih mudah dipahami dan langsung dapat dilihat hasilnya.

Pembuatan pola KREASI SIMPONI cepat dan mudah dipahami oleh warga belajar/peserta didik, baik yang tingkat lanjutan maupun tingkat pemula. Sistem semi tailor ini sudah familiar ditelinga kita. Pembuatan pola semi tailor ini saya pelajari dari Pak Karno yaitu pakar busana wanita dan pria dan saya inovasikan cara membaca dalam keterangan pembuatan pola. Untuk pembuatan Pola KREASI SIMPONI dalam menjabarkan keterangan muka (T.M.) dan Keterangan Belakang (T.B.) dengan arah pembuatan pola kearah vertikal terlebih dahulu, baru kearah horisontal. Penjelasan/keterangan dengan arah yang seimbang/keselarasan membuat warga belajar akan memahami dengan cepat dan mudah saat pembuatan pola dan hasil akhirnya.

“KREASI SIMPONI” banyak mempermudah instruktur dalam mengajarkan ke warga belajar dan warga belajar pun tidak bosan membuat dengan cara yang seimbang karena hasilnya langsung bisa dilihat serta tidak menghabiskan waktu banyak dalam pembuatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *